Friday, August 25, 2006

Sharing Your Stories With Me...

10 tahun lalu, gue denger satu cerita sedih dari adik gue sendiri. Sahabatnya, untuk kedua kalinya harus kehilangan seseorang yang dia cintai, pacarnya. Gila, dua kali pacaran, dua kali di tinggal pergi buat selamanya. Cerita ini nempel terus di kepala gue. Ter-influence, gue ngebuat satu lagu dengan judul “Satu Ruang”. Lagu mellow ini bukan cerita tentang orang yang di tinggal pergi untuk selamanya, tapi cerita tentang detik-detik terakhir ketika kita akan pergi meninggalkan orang yang kita cintai untuk selamanya. Yup, gue balik keadaannya.

Setelah album pertama gue keluar, gue coba untuk mengajukan lagu ini untuk di aransemen serius. Bareng Baron, gue nge-record lagu ini full aransemen. Musisi pendukung di lagu ini di antaranya mas Andi Rianto buat piano dan string section. Akhirnya lagu ini di pake buat film “Tak Biasa” , film Jose Purnomo, pemainnya Duta SO7 sama Melanie Putria.

Banyak lagu, atau lirik yang gue bikin bukan berasal dari pengalaman pribadi gue. “Satu Ruang” atau “Kemenangan Hati” adalah contohnya. Begitu juga buat album kedua gue next. Inspirasi bisa dateng mana aja, termasuk bisa dari elo. Gue belajar dari sekeliling, dari setiap cerita atau kejadian yang ada di sekitar gue. Gue seneng banget bila pada akhirnya bisa berbagi cerita lewat lirik dan lagu yang gue bikin. Tapi, kayaknya gue lebih seneng lagi kalo bisa membuat karya dari cerita lo ma gue. Berbagi cerita, berbagi karya, dan berbagi bahagia bersama. Gila, indah banget jadinya hidup ya hehe…

Jadi, gue seneng banget kalo lo bisa sharing cerita, any kind of story...LETS MAKE SONG TOGETHER!
-Yunika-

Friday, August 18, 2006

...On Grand Final Indonesian Idol 2006


Woww…aransemen yang keren banget di lagu “Kemenangan Hati”. Gue yakin mas Yovie juga pasti suka. Hmm, ada yang nanya ma gue versi asli nya yang mana sih? Sebenernya versi cepat ma versi slow dua-duanya versi original dari lagu ini. Saat sample di kasih ma gue buat di bikin lirik, masih dalam versi cepat. Tapi waktu demo di buat di studio, memang kita buat dua versi. Gue rasa, variasi ini akan membuat masyarakat lebih mudah memilih mana yang mereka suka.

Terlepas dari itu, gue suka dengan aransemen dua versi lagu ini saat final Indo Idol sabtu lalu. Memang terasa beda yah, tapi dua-duanya bagus. Nah, menurut gue sekarang tergantung penyanyinya untuk membuat versi mana yang lebih enak, bukan lebih bagus loh karena kan materi lagunya sama.

Gue liat, Ihsan maupun Dirly bawain lagu ini dengan usaha maksimal. Pastinya dong, soalnya ini final, udah ga ada besok-besok atau lain kesempatan lagi deh. Tapi yang perlu kita tau, bahwa sebuah kompetisi memiliki tingkat pressure yang tinggi. Rasa nervous, excited, bisa jadi ke arah yang positif atau negatif. Persiapan yang matang, bisa berantakan gara-gara nervous, atau over excited. Bisa jadi juga nervous dan excited ini justru membuat kita mengeluarkan kemampuan yang terbaik yang kita punya. Itu yang pernah gue alamin dari mengikuti kompetisi-kompetisi seperti ini hehe but, sejauh yang gue liat Ihsan ataupun Dirly enjoy, tenang dan percaya diri.
Dua-duanya bagus, punya khas sendiri yang berlainan. Tapi gue rasa Dirly memiliki penghayatan yang lebih malam itu. Bukan berarti Ihsan ga bagus, karena dia juga dah bernyanyi dengan baik. Gue yakin pendukung Ihsan-pun banyak dan keputusan ada di masyarakat.
Jadi siapa yang jadi Indonesian Idol 2006? Ini bukan tentang bagus atau jelek, cakep atau … (hehe) We’ll see then…

Process to “Kemenangan Hati”


Seperti pernah gue bilang, “Kemenangan Hati” adalah salah satu proses berarti yang gue lewati. Tapi mungkin gue belum bilang kalo sebagian lirik itu gue tulis dalam mobil travel perjalanan Jakarta-Bandung. Yup… saat orang-orang sekeliling gue tidur dan sibuk dengan pikirannya, gue merenung dan coba menyelami makna dari sebuah kemenangan.

Di balik sebuah kertas receipt (karena gue ga nemuin kertas lain di tas hehe) dan discman yang terus mengulang-ulang lagu yang sama, gue nulis inti dari pikiran yang keluar. Mas Yovie bilang kalau dia ingin pendekatan yang personal dalam lagu ini. Artinya, ini individu to individu. Dia ingin lagu ini berbicara dari satu hati ke satu hati lainnya. Bila akhirnya meraih kemenangan, akan menjadi kemenangan dua individu ini, bersama.

Nah, gue dah megang inti yang mas Yovie bilang. Tapi gimana dengan cerita lain yang mungkin di alami sama si pemenang? Bagaimana proses yang dia lewati hingga sampai titik final? Buat dapet cerita itu, gue harus jadi si pemenang. Gue si pemenang yang berdiri di hadapan jutaan penonton, yang meraih apa yang gue perjuangkan. Apa perasaan gue? Gak percaya, gak nyangka. That’s why I wrote “Tak pernah ku duga, aku di sini” dan gue sambungin dengan pendekatan personal, individu to individunya “Bersamamu, dalam hatiku”. Gue pernah liat dalam tayangan idol banget, kalau Ihsan salah satu finalis mengaku selepas idol ini dia akan pindah untuk meneruskan karir nyanyinya di Jakarta. Itu menginspirasi gue buat nambahin di lirik "Setiap langkah ini, begitu berarti. Mengubahku, juga hidupku" Gue yakin, selama di asrama para finalis idol ini mengalami masa yang menyenangkan dan pasti ada saat-saat sulit juga. Entah itu karena jauh dari orang yang mereka sayangi atau perasaan home sick, tapi gue yakin mereka punya kekuatan dari orang yang mencintai mereka. Orang yang meskipun jauh, tapi hidup dalam hati para finalis ini. Jadi apa yang keluar dari pikiran gue buat lirik adalah “Tidak mudah tuk lewati, hari sulit tanpamu. Dan kau hadir saat tangis dan tawaku. Engkau ada dan tlah menangkan hatiku. Semua cinta yang telah kau beri, yakinkan aku tuk bermimpi, dan kemenangan ini milik kita” sama juga dengan lirik “kadang ku merasa, tak akan mampu melewati beratnya hari. Tapi keyakinanmu pada diriku, membuatku tuk berdiri lagi. Ku tak takut tuk melangkah genggam erat tanganku” Gue rasa, kalo gue berdiri sebagai pemenang, gue akan berterima kasih buat orang yang telah membuat gue sampai di sini. “Semua ini, karna dirimu”. Dan gue merasa sebagai sang pemenang hehehe

Ini salah satu cara gue untuk buat lirik. Mencoba jadi orang yang ada dalam lirik dan lagu itu. Gimana perasaan gue, apa yang gue pikirkan, dan apa pengaruhnya terhadap emosi yang akan keluar. Begitu juga dengan lirik atau lagu lain yang gue tulis buat diri gue sendiri. Pastinya gue lebih bebas untuk mengeluarkan apa yang gue pikirkan tanpa koridor tertentu. Jadi, my next album will be so me! Karena gue sendiri yang buat lagunya, liriknya dan terlibat dalam aransemennya. I hardly can’t wait to share that with you!

Cheers!

Saturday, August 12, 2006

"Kemenangan Hati" ... Happy News!

Malam final World Cup 2006 gue diperjalanan dari Bandung-Jakarta. Sedikit terjebak kemacetan akhirnya gue nyampe di rumah mas Yovie Widianto jam 9 malem. Di situ, mas Yovie memberikan pekerjaan yang menyenangkan… membuat lirik untuk lagunya. Ini memang bukan yang pertama kali gue ngerjain lirik buat lagu mas Yovie, tapi yang ini sedikit membuat gue terlonjak. Misinya adalah lagu ini untuk winner song Indonesian Idol 2006, jadi liriknya ga bisa sebebas imajinasi gue. Perasaan gue saat itu seneng buanget! It’s a challenge, I love it. Tapi jujur, waktu ngerjain lirik lagu ini, gue ga berharap banyak. Nothing to lose… Selesai bikin lirik, gue langsung ngisi buat guide vocal, setelah mas Yovie bilang "bungkus".... langsung deh kita kirim ke Sony&BMG Entertainment Indonesia. Ini sebuah pekerjaan yang menyenangkan buat gue, kesempatan yang mungkin ga dateng ke semua orang. Gue ga berharap ada pressure dalam ngerjain lagu ini, beban hanya akan mengungkung kreativitas gue. Jadi meskipun ada batasan kerangka yang membatasi jalannya proses ini, gue membiarkan pikiran gue bebas dalam kerangka itu.

But sometimes, kebebasan berkreasi justru terhambat karena kesibukan yang menyita dan melelahkan fisik gue. Kayak kemaren, bener-bener busy day dan gue gak sempet buka internet sama sekali. …kebayang dong, dari pagi gue muter-muter di daerah Cibubur, baru ketemu makan siang jam 4 sore, langsung ke studio mixing nemenin temen gue Anty, calon artis baru Indonesia (hehe, selamat ya Mo!) yang lagi tahap akhir rekaman, sampe akhirnya gue ketiduran di mobil saking capeknya… tapi semua itu terbayar dengan satu berita saja! What?
Mas Yovie yang juga ada di studio waktu itu, tiba-tiba aja bilang kalo lagu “Kemenangan Hati” which is gue yang nulis liriknya di pakai dalam album Indonesian Idol as a winner song! Artinya, lagu ini bakalan dibawain sama pemenang dari kontes nyanyi ini saat grand final dan final result, juga di dalam albumnya. What a great news!
Wah gue seneng banget,… mungkin bagi teman composer atau musisi yang lain ini bukan suatu hal yang besar. But it is to me! Berkesempatan untuk berkolaborasi dengan seorang Yovie Widianto yang memberikan banyak influence buat gue, dan mem-publish karya ini suatu proses berarti yang gue lewati. Bukan untuk di bikin besar kepala, tapi untuk lebih baik lagi dan lagi.

So hear my soul in my song…
Hope you can feel it.
And enjoy.

Love ya all!

Tuesday, August 08, 2006

"Trip" to Pontianak

Tanggal 5 sampe 7 Agustus kemaren jadi long journey buat gue… Ini kedua kalinya gue mengunjungi kota Pontianak. Berangkat bareng Windy (My Personal Manager), trus bareng juga Edwin ma Jhody Superbejo. Bedanya, kali ini gue gak cuma nyampe pontianak, tapi nyampe ke kota Singkawang. Pengalaman baru yang cukup menyenangkan.

Perjalanan ini cukup melelahkan… gue musti berangkat jam 4 pagi dari rumah karena jadwal pesawat jam 6 pagi. Yang sedikit mengecewakan adalah gak ada breakfast di pesawat!! Hehe gue harus puas dengan segelas air mineral. Lucunya serombongan bapak-bapak menggerutu waktu kita ninggalin pesawat, menggoda pramugari karena gak dapet makanan. Sampai di pontianak, gue ma Windy langsung cari makanan karena kelaperan. Abis itu kita langsung menuju kota Singkawang.

3 jam gue ma Windy terombang-ambing di dalem mobil… jalannya sih mulus, tapi bergelombangnya ga tahan... Hasilnya gue ga bisa tidur… ga bisa terlalu nikmatin perjalanan juga.
Singkawang itu ternyata kota kecil. Gue di kasih tau, kalo penduduknya 80 persen adalah keturunan Chinese. Nuansa china juga kerasa banget di hotel yang kita datengin. Hotel ini ada di tengah kota, tapi jangan harap ada pemandangan seperti di tengah kota Jakarta. Sopir yang bawa kita, sempet nanya-nanya seperti apa sih Jakarta? ternyata dia belum pernah sampai ke Jakarta. Yang bisa gue bilang cuma “Macet banget pak!” haha well itu karena semua orang pasti setuju kalo kemacetan emang dah jadi makanan sehari-hari buat warga Jakarta.

Jam 11 malem, setelah Jhody memberi saran untuk lebih baek jalan balik ke Pontianak malem ini juga, akhirnya semua memutuskan setuju! Setengah kecapean, gue ngebayangin lagi perjalanan 3 jam mendatang kayak ada di arena pontang-panting, huch… tapi lebih baik berangkat malam ini, sekalian capek! Di perjalanan ini MJ (bisnis manajer gue) nelponin buat ngingetin meeting persiapan album kedua gue sepulang dari Pontianak nanti. Kebayang dong capeknya nanti. Akhirnya jam 2 pagi gue baru bisa mencium bantal, matiin telepon, dan tidur tanpa berencana mau bangun jam berapa hahaha!

Setelah tanggal 6 ngabisin waktu di Pontianak, akhirnya tanggal 7 siang gue balik ke Jakarta. Perjalanan ini memperkaya pengetahuan gue, pengenalan wilayah di Indonesia, kebudayaan daerahnya, meskipun gak mendalam tapi semua menyenangkan. Hal yang menyenangkan lainnya adalah oleh-oleh dodol durian yang menambah bagasi gue berkilo-kilo hehe… Nyampe Jakarta gue langsung meeting buat ngebahas progress album yang akan gue mulai lagi. Brainstorming mengenai hal ini ngebuat semangat banget! Berbicara mengenai musik, konsep, dan lagi-lagi proses, ngebuat gue kayak batere yang di charge hehe
Next, gue bakal nyeritain semua proses itu sama lo semua.
So keep listening, to my voice, my soul and my story.

I’ll c ya soon…